Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 03:46:02【Resep Pembaca】710 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(72)
Sebelumnya: Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
Selanjutnya: Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
Artikel Terkait
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- Mengenal bahaya Cesium
- BPOM tekankan komitmen atasi isu Cs
- 131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- BPOM: Keamanan pangan yang baik mampu dukung pertumbuhan ekonomi
Resep Populer
Rekomendasi

Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG

Tersedak bisa berbahaya, ini cara pertolongan pertama yang tepat

Prabowo: Kasus keracunan MBG masih dalam batas ilmiah

Perkuat kemitraan, ASEAN

Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta